Laman

Sabtu, 02 Oktober 2010

Badai Matahari 2013, Telekomunikasi Lumpuh

Badai matahari dengan radiasi tingkat tinggi akan membuat masyarakat di bumi hiruk pikuk.
Foto letupan matahari yang diambil dari satelit NASA (AP Photo/NASA)
IVAnews - Sebuah ramalan menakutkan baru saja dipublikasikan badan antariksa NASA. Menurut sejumlah astronom Amerika, pada tahun 2013, matahari akan bangun dari hibernasi selama bertahun-tahun. Sayangnya, kondisi itu tak menguntungkan penghuni bumi.

Dampak 'bangunnya' matahari dari hibernasi tahunan mengakibatkan gangguan komunikasi satelit secara global. Alhasil, telekomunikasi di bumi diramalkan bakal kacau balau.

Dalam laporannya, yang dilansir Pravda, Jumat 1 Oktober 2010, Menteri Pertahanan AS Liam Fox mengatakan bahwa badai elektromagnetik yang sempurna di permukaan matahari akan berdampak bencana teknogenik di bumi.

Fox tidak sekadar omong kosong. Ramalannya diperkuat dengan statistik terbaru yang menunjukkan bahwa suhu permukaan matahari akhir-akhir ini meningkat pesat.

Badai matahari akan menghasilkan radiasi tingkat tinggi dan berpengaruh sangat besar bagi medan magnet bumi. Radiasi yang kemudian merusak seluruh gelombang elektromagnetik di bumi dan membuat bencana besar.

Bisakah Anda membayangkan bumi tanpa telekomunikasi? Hampir seluruh alat transportasi massal akan lumpuh, mulai dari kereta api, MRT, subway, dan tentu saja pesawat terbang. Segala bentuk navigasi yang berbasis GPS dan berhubungan dengan satelit akan terkena imbas. Jaringan mobile dan radio akan lenyap.

Tak perlu heran. Liam Fox sempat mengatakan bahwa masyarakat di bumi sangatlah tergantung dengan teknologi. Sehingga membuat seluruh manusia di dalamnya rentan. Ini tak bisa dipungkiri.

Pelindung bumi kali ini tak mampu mengatasi kisruh yang dikirimkan matahari, yang mana langsung menyebabkan gangguan pada seluruh komputer. Bahkan, menurut Daily Mail, berbagai aktivitas sistem perbankan juga mengalami hal serupa.

Ini memang hanya sekadar ramalan. Tapi, jika kemungkinan ini terjadi, arus listrik di dunia lumpuh. Bisa memakan waktu beberapa jam, bisa juga berbulan-bulan. Tergantung seberapa besar dampak dari badai matahari tersebut.

"Untuk mengatasi kemungkinan terburuk, kita harus mengantisipasinya dari sekarang. Jangan terlambat setelah semuanya lumpuh," ujar Fox.

Para ahli menginvestigasi aktivitas matahari selama 11 tahun terakhir. Di tahun-tahun sebelumnya, aktivitas matahari cukup tenang. Namun, menurut ahli, masa itu adalah masa tenang sebelum badai.

Kini, Cincin api di matahari, siap beterbangan dari permukaan dalam waktu dekat, sekitar 2-3 tahun lagi. Kekuatannya luar biasa; seratus bom hidrogen per cincin. Jika kekuatan destruktif itu sampai ke bumi akan menyebabkan kerusakan besar dan kerugian ekonomi mahadahsyat. Kekuatannya diperkirakan 20 kali lebih besar dari Badai Katrina yang cukup terkenal.

Liam Fox, begitu pun para ahli, memaparkan ramalan sesuai investigasi bertahun-tahun. Gejolak api matahari adalah manifestasi terkuat di permukaan matahari. Kekuatan gejolak api yang besar bisa mencapai 1032 erg, 100 kali lebih kuat dibandingkan energi termal yang bisa dibentuk dari pembakaran seluruh minyak dan cadangan batu bara di perut bumi.

Jika gejolak api matahari tak sampa, masih ada ancaman lain untuk bumi. Aliran terkuat korpuskular siap mengganggu medan magnet di planet Bumi dan membuat karakteristiknya berubah seketika. Partikelnya bergerak dengan kecepatan super 400-1000 km per detik, sehingga bisa mencapai bumi dalam waktu 1-2 hari saja. Proses inilah yang disebut badai magnetik.• VIVAnews 

Dinosaurus Lebih Besar dari yang Dikira

Ada bagian tubuh dinosaurus yang terabaikan oleh peneliti.
(www.replicadinosaurs.com
VIVAnews - Siapa pun tahu dinosaurus. Ya, spesies raksasa yang menghuni bumi di zaman purbakala atau jutaan tahun silam. Layaknya di film Jurassic Park, kebanyakan dinosaurus dikenal karena fisiknya yang besar dan tinggi.

Tetapi, ada penelitian baru yang cukup mencengangkan. Seorang ahli anatomi evolusi asal University of Missouri, Casey Holiday, bersama rekan-rekannya, mengatakan bahwa ukuran dinosaurus yang sebenarnya lebih tinggi dan besar dari yang Anda kira.

Sebenarnya sama dengan penelitian-penelitian dinosaurus sebelumnya. Holliday dan tim riset tersebut juga berpatokan pada ukuran fosil yang ditemui. Namun, baru diketahui bahwa ada bagian-bagian tubuh dinosaurus yang terabaikan.
Padahal, bagian itu bisa menunjukkan tinggi dinosaurus yang sebenarnya adalah 10 persen lebih tinggi dari yang kita tahu selama ini. Bagian itu adalah tulang rawan.

Beberapa fosil dinosaurus, seperti tulang paha dan tulang kering, tak terlalu berpengaruh pada struktur sendi tulang utama. Sebaliknya, tulang rawan yang sangat tebal mungkin justru membantu pergerakan dan pertumbuhan sendi-sendi tulang.
"Dan, hal itu akan menambah tinggi yang signifikan bagi dinosaurus tertentu," kata Holliday, yang dikutip dari LiveScience.com, Jumat 1 Oktober 2010.

Para ilmuwan menarik kesimpulan tentang dinosaurus dengan menginvestigasi burung unta dan buaya, yang mana keduanya adalah dua spesies dari zaman purba yang masih bertahan sampai zaman modern dan dekat dengan manusia. Mereka menemukan bahwa panjang tulang rawan burung unta dan buaya dahulunya bisa lebih tinggi hingga 6-10 persen dari yang ada sekarang.

Selanjutnya, para peneliti mempelajari anggota badan fosil dinosaurus yang telah punah, termasuk jenis pemakan daging T.Rex dan Allosaurus, serta jenis pemakan tumbuhan dan bertubuh raksasa termasuk Brachiosaurus dan Triceratops.

Kesimpulannya, untuk beberapa spesies dinosaurus memang mempunyai tulang rawan yang tingginya lebih signifikan dibandingkan dari yang diketahui selama ini.

Sebagai contoh, seekor Brachiosaurus diperkirakan selama ini tingginya 42 kaki, mungkin tinggi sebetulnya bisa mencapai 43-44 kaki. "Kelihatannya sangat sepele. Tetapi, untuk ukuran tulang rawan itu jumlah yang sangat besar," ujar Holliday.

Menurutnya, tulang rawan ekstra dapat membantu para herbivora raksasa untuk menekan tingkat stres karena berat dan ukurannya yang besar. "Tapi, kami belum terlalu yakin kalau itu alasannya."

Ke depannya, penelitian ini bisa menjelaskan gerakan dan postur dinosaurus yang sebenarnya, lanjut Holliday. "Kita bisa menggunakan hasil riset kami tentang tulang rawan untuk membuat model 3D dari sendi mereka. Sehingga bisa mencoba cari tahu bagaimana mereka bergerak," tandasnya pada LiveScience.
• VIVAnews 

Sinyal Misterius dari Kembaran Bumi, Alien?

Desember 2008 sinyal aneh datang dari lokasi bintang Gliese. Kembaran bumi?
(AP Photo/Zina Deretsky, National Science Foundation)
VIVAnews --  Para ilmuwan baru-baru ini menemukan planet 'kembaran Bumi' yang berada di luar tata surya. Namanya, Planet Gliese 581g.  Nama lain yang kendengarannya lebih indah adalah 'Dunia Zarmina'. Penemuan itu merupakan hasil pengamatan selama 11 tahun oleh para ilmuwan dari berbagai negara.

Para ilmuwan itu tidak cuma menemukan Dunia Zarmina, tapi juga menemukan adanya sinyal misterius yang dipancarkan dari planet yang kemudian disebutkan sebagai planet kembaran bumi itu.
Adalah Dr Ragbir Bhathal, ilmuwan dari University of Western Sydney yang melihat sinyal aneh itu pada Desember 2008 -- jauh sebelum diumumkan bahwa ada planet yang bisa dihuni mahluk hidup di orbit bintang cebol, Gliese 581.

Bhathal yang adalah anggota organisasi SETI (search for extraterrestrial intelligence) -- organisasi yang bertujuan membuka kontak dengan kehidupan lain di luar Bumi -- sedang mengamati langit ketika ia menemukan sinyal 'mencurigakan' dari area galaksi di mana Gliese 581g bermukim.

Penemuan ini menguatkan  dugaan bahwa  Gliese 581g adalah planet paling mirip Bumi yang pernah ditemukan. Adakah kehidupan di sana?

Penemuan Bhathal hanya sebulan sebelum para astronom mengumumkan penemuan planet Gliese 581e yang kurang bisa dihuni (habitable) dibandingkan Gliese581g -- meski keduanya terletak di sekitar bintang yang sama yang jauhnya, sekitar 20 tahun cahaya.

"Kami menemukan sinyal yang tajam, seperti laser yang selama ini kita cari-cari. Itulah yang kami temukan, dan kami sangat bersemangat," kata Bhathal seperti dimuat situs Daily Mail, 1 Oktober 2010.

Berbulan-bulan setelah penemuannya, Bhathal yang punya reputasi sebagai 'pemburu alien dari Australia' menyapu langit untuk mencari sinyal kedua -- untuk mencari tahu apakah fenomena itu adalah nyata atau justru kesalahan instrumen. Sayang, pencariannya tak menghasilkan apapun.

Namun, penemuan planet mirip Bumi di sekitar Gliese 581 - baik 581e dan 581d, membuat imajinasi publik makin liar.

Pembuat film dokumenter, RDF dan situs jejaring sosial, Bebo menggunakan teleskop radio di Ukraina untuk mengirim sinar informasi terfokus -- berisi 500 pesan dari masyarakat dalam bentuk gelombang radio yang dirahkan ke Gliese 581.

Sementara, menteri keilmuwan Australia  saat itu mengorganisasi 20.000 pengguna Twitter untuk mengirim pesan ke bintang tetangga jauh Bumi di luar tata surya itu.

Dugaan bahwa benar ada kehidupan di seputar Gliese 581 saat ini dikuatkan oleh pendapat Dr Steven Vogt dari University of California, Santa Cruz. Ia mengaku 100 persen yakin ada kehidupan di planet itu.

Planet Gliese 581g berada di gugus bintang 'Zona Goldilocks' -- sebuah wilayah di angkasa yang kondisinya tak terlalu panas, juga tak terlali dingin bagi cairan yang membentuk laut, danau, maupun sungai.

Planet tersebut juga nampaknya memiliki selubung atmosfer, gravitasi seperti Bumi. Para ilmuwan berpendapat, jika benar, temuan ini adalah pendukung fakta bahwa alam semesta dipenuhi planet yang mirip dengan dunia manusia.

"Jumlah sistem yang diduga memiliki planet yang bisa dihuni mahluk hidup, mungkin sekitar 10 sampai 20 persen. Jika dikalikan dengan ratusan miliar bintang di Bima Sakti, ini jumlah yang besar."

Mungkin saja ada puluhan miliar sistem seperti ini di galaksi kita.

"Secara pribadi, mengingat kecenderungan kehidupan berkembang di mana pun, saya bisa mengatakan bahwa peluang bagi kehidupan di planet ini adalah 100 persen. Aku hampir tidak meragukannya," kata Vogt.
• VIVAnews 

Video Kapal Kuno, 1.500 Tahun Sebelum Masehi

Kapal kuno itu kemungkinan adalah salah satu kapal perang tentara Romawi
 Kapal Romawi yang ditemukan di dasar Laut Hitam (nationalgeographic.com)
VIVAnews - Percaya tak percaya. Sebuah kapal laut yang diperkirakan berusia 3.500 tahun ditemukan di dasar Laut Hitam, laut dalam yang terletak di antara Eropa Tenggara dan Asia Kecil.

Meski tak nampak utuh, namun dari video yang dilansir National Geographic, kapal Romawi itu kelihatan kuat dan kokoh. Kapal itu ditemukan sejumlah arkeolog Robert Ballard beserta timnya yang secara tidak sengaja  di dasar Laut Hitam.

Dari kajian fisik dan arsitektur kapal tersebut, Robert dan beberapa rekannya menyimpulkan bahwa kapal tersebut dulunya dipakai serdadu Romawi untuk berperang.

"Ini sangat menakjubkan. Meski budget kami minim, dengan teknologi yang kami punya, kami akan mengangkat kapal tersebut ke permukaan dan mengeksplorasi isi dan kandungannya secara lebih mendalam dan detail," kata Ballard, yang dikutip National Geographic, Jumat 1 Oktober 2010.



Laut Hitam memang menyimpan banyak misteri. Inilah yang memikat  ilmuwan di dunia, terutama arkeolog. Sebelumnya, ilmuwan Inggris juga menemukan sebuah sungai raksasa di dasar laut yang sama. Bahkan, katanya sungai itu layak dinobatkan sebagai sungai terbesar keenam di dunia.

Laut Hitam terbentuk karena masukan air laut melalui Bosporus sekitar 200km kubik tiap tahunnya. Masukan air tawar itu berasal dari wilayah sekitar, terutama Eropa Tengah dan Timur-Tengah, dengan jumlah total 320km kubik per tahun. Laut ini memiliki wilayah 422.000 km persegi dan kedalaman maksimum 2.210 m.

Adapun negara-negara yang berbatasan dengan Laut Hitam adalah Turki, Bulgaria, Romania, Ukraina, Rusia, dan Georgia.
• VIVAnews